Pada artikel sebelumnya kami telah membahas perbanyakan kelengkeng dengan cara Generatif,
maka pada artikel ini akan di lanjutkan dengan perbanyakan dengan cara
Vegetatif yaitu dengan cangkok, stek, okulasi dan sambung.
#1. Cangkok
Salah satu usaha yang sering dilakukan
dalam pembudidayaan perbanyakan tanaman kelengkeng secara vegetatif
adalah dengan cara mencangkok. Mencangkok merupakan usaha yang dilakukan
untuk memperbanyak diri dengan menggunakan batang apikal yang masih
tumbuh. Mencangkok hanya dapat dilakukan pada tanaman yang bersifat
dikotil yang memiliki kambium karena pada tanaman monokotil tidak
memiliki kambium sehingga pada saat disayat akan langsung melukai
jaringan pengangkut (floem dan xylem).
Mencangkok merupakan salah satu cara
pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang
memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan.
Pencangkokan dilakukan dengan menyayat dan mengupas kulit sekeliling
batang, Lebar sayatan tergantung pada jenis tanaman yang dicangkok.
Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya dapat
dihilangkan (dengan cara dikikis).
Salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan dalam proses pencangkokan adalah waktu pencangkokan. Waktu
mencangkok yang baik dilakukan pada saat awal musim hujan agar tanah
pada media cangkok tetap basah dan tidak berulang-ulang melakukan
penyiraman. Kerja lapangan dimulai dari pertengahan bulan Januari dan
pada bulan tersebut merupakan awal musim hujan. Oleh karena itu,
pencangkokan pada tanaman kelengkeng dilakukan pada saat minggu pertama
praktik kerja lapangan agar mendapatkan hasil yang baik.
Langlah-langkah mencangkok tanaman yang dilakukan saat praktik kerja lapangan adalah:
- Pohon induk yang sehat dipilih sebagai tanaman yang akan digunakan sebagai tempat perbanyakan dengan cara cangkok.
- Batang tanaman kelengkeng yang berada di pohon induk dipilih dengan diameter sekitar 4 cm.
- Batang yang sudah dipilih kemudian disayat secara melingkar sepanjang 7 cm dengan menggunakan pisau yang tajam agar kambium pada batang dapat tersayat dengan sempurna.
- Setelah batang tanaman sudah siap untuk digunakan, selanjutnya disiapkan media tanah yang basah. Cara membasahi tanah tersebut yaitu tanah di campur dengan sedikit air kemudian diaduk sampai tanah menjadi lunak sehingga mudah ditempel pada bagian batang yang sudah disayat.
- Media tanah ditempelkan pada bagian batang yang telah disayat secara melingkar dan merata sehingga menutupi bagian batang tersebut.
- Tanah pada batang tanaman selanjutnya dibungkus rapat secara melingkar menggunakan plastik dengan ukuran yang sudah disesuaikan.
- Kedua ujung plastik tersebut diikat dengan mengunakan tali raffia sehingga media tanah dapat terlindungi.
ciri-ciri tanaman yang berhasil
dicangkok yaitu munculnya akar pada media pembungkus yang digunakan,
akar muncul dari batang bagian atas sayatan dan batang atas kemudian
daun tidak layu atau kering. Dari pengamatan selama lima minggu, ada
tiga cangkokan yang menunjukkan keberhasilannya dengan keluarnya akar
pada bungkus plastik cangkokan, sedangkan selebihnya belum menunjukkan
keberhasilan.
Tujuan perbanyakan tanaman dengan cara
mencangkok adalah untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat
baik yang sama dengan induknya, misalnya rasa buah dan tanaman lebih
tahan terhadap hama dan penyakit. Namun perbanyakan tanaman dengan cara
mencangkok memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari perbanyakan dengan cara
mencangkok adalah mudah dilakukan dan tingkat keberhasilannya tinggi.
Selain itu, tanaman yang dihasilkan dari perbanyakan cangkok dapat
mewarisi 100% sifat dari tanaman induknya. Kelemahan cangkok adalah
percabangan yang dimiliki oleh tanaman hasil perbanyakan cangkok tidak
lebat dan tidak kompak, serta produktivitas buah terbatas.
Selain itu tanaman hasil cangkok tidak
memiliki sistem perakaran yang kuat karena tidak memiliki akar tunggang
dan serabut-serabut akarnya tidak rimbun. Akibatnya tanaman mudah roboh
saat tertiup angin kencang dan tidak kuat menghadapi kekeringan disaat
musim kemarau. Kelemahan yang lain ialah pada perbanyakan tanaman dengan
cara cangkok tidak dapat dilakukan dalam jumlah yang banyak, hal ini
dapat merusak pohon induk karena semakin banyak pencangkokan maka
semakin banyak batang/cabang tanaman yang dipotong.
#2. Penyambungan (Grafting)
Penyambungan atau grafting adalah
penyambungan batang bawah dan batang atas yang dilakukan antara dua
varietas tanaman yang berbeda namun masih dalam satu spesies yang
memiliki sifat dan keunggulan yang berbeda. Penyambungan merupakan
teknik perbanyakan tanaman yang mahal karena memerlukan banyak tenaga
terlatih dan menyita waktu.
Penyambungan dilakukan dengan cara
menyambungkan bagian tanaman berupa pucuk atau tunas dari tajuk pohon
pada tanaman batang bawah yang telah disediakan.
Berikut merupakan perlakuan perbanyakan dengan cara penyambungan yang dilakukan saat praktik kerja lapangan.
- Batang bawah dipilih dengan memperhatikan syarat yaitu memiliki pertumbuhan yang sehat dengan diameter minimal batang 5 mm.
- Batang bawah dipotong setinggi 25 cm dari atas permukaan tanah polybag dengan menggunakan silet atau pisau.
- Batang bawah kemudian dibelah membujur sedalam kurang lebih 2 cm.
- Entres atau batang atas dipilih dengan ukuran diameter yang sama besar dengan batang bawah.
- Bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2 cm, untuk mendapatkan bidang lekat yang sama baiknya.
- Bagian pangkal batang atas dan ujung batang bawah disambungkan dengan menggunakan tali plastik yang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar 1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang semula.
- Hasil sambungan selanjutnya dimasukkan ke dalam sungkup yang telah dipersiapkan. Tujuan penyungkupan adalah untuk menjaga kelembaban agar tetap tinggi dan mengurangi penguapan di sekitar sambungan.
- Penyiraman dilakukan 2 hari sekali.
Selama pelaksanaan praktik kerja
lapangan, dilakukan perbanyakan tanaman dengan cara penyambungan
sebanyak lima tanaman. Pada minggu terakhir dilakukan pengamatan yang
hasilnya adalah seluruh tanaman yang diperbanyak secara penyambungan
tidak berhasil, dengan dibuktikan terjadinya pembusukkan pada area
penyambungan yang terbungkus tali plastik dan daun pada pucuk tanaman
mengalami kelayuan. Penyebab tidak berhasilnya penyambungan tersebut
karena sungkup terlalu sering dibuka sehingga kelembaban pada tanaman
tidak stabil.
Manfaat perbanyakan tanaman dengan cara
penyambungan yaitu memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman,
dihasilkan gabungan tanaman baru yang memiliki keunggulan dari segi
perakaran dan produksinya, dapat mempercepat waktu berbunga dan berbuah,
serta menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan induknya.
Kemudian dapat memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti
perakaran kuat dan toleran terhadap lingkungan tertentu, mempercepat
kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal, serta mempercepat
pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi.
#3. Stek
Stek merupakan salah satu cara pembiakan
vegetatif buatan yang memperlakukan beberapa bagian dari tanaman
seperti akar, batang, daun, dan tunas dengan maksud agar organ-organ
tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang
sempurna.
Stek bertujuan untuk mendapatkan tanaman
yang sempurna dengan akar, batang, dan daun dalam waktu relatif singkat
serta memiliki sifat yang serupa dengan induknya dan dapat dipergunakan
untuk mengekalkan klon tanaman unggul dan juga untuk memudahkan serta
mempercepat perbanyakan tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda dalam pembentukan akar meskipun dilakukan
stek dalam kondisi yang sama.
Mekanisme pembentukan akar pada stek
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya media yang digunakan,
tanaman, serta hormon. Mekanisme perkembangan akar diawali dengan adanya
pergerakan auksin, karbohidrat, dan rooting cofactor (zat-zat yang
dapat merangsang tumbuhnya akar) baik tunas maupun daun. Keberhasilan
dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan keluarnya
tunas daun pada pucuk sehingga menjadi tanaman baru.
Berikut merupakan langkah-langkah stek tanaman yang dilakukan selama pelaksanaan praktik kerja lapangan.
- Bagian tanaman yang berasal dari pucuk diambil dengan menggunakan gunting pangkas sepanjang 15 cm, pucuk yang digunakan adalah pucuk tanaman kelengkeng yang muda.
- Daun yang terdapat pada stek tersebut dipotong setengah bagian menggunakan gunting pangkas tersebut. Tujuannya untuk mengurangi transpirasi dan beban tanaman.
- Pada bagian calon tempat tumbuh akar atau pangkal stek diolesi dengan cairan growtone yang bertujuan untuk merangsang pengeluaran akar lebih cepat.
- Stek dimasukan kedalam polybag yang sudah dipersiapkan.
- Polybag yang berisi tanamna stek selanjutnya dimasukkan ke dalam sungkup.
- Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan penyiraman 2 hari sekali.
Zat pengatur tumbuh dapat memacu
pertunasan dan dapat memacu pembentukan akar stek dan memacu pertumbuhan
panjang akar. Zat pengatur tumbuh dapat mempercepat tumbuhnya akar baru
pada tanaman.
Perbanyakan dengan cara stek memiliki
keuntungan dan kerugian. Keuntungan bibit dari setek adalah tanaman
buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama dengan
induknya terutama pada bentuk buah, ukuran, warna, dan rasanya, tanaman
yang berasal dari setek dapat ditanam pada tempat dengan permukaan air
tanahnya dangkal karena tanaman asal setek tidak memiliki akar tunggang,
perbanyakan tanaman buah dengan setek merupakan cara perbanyakan yang
praktis dan mudah dilakukan, stek dapat dikerjakan dengan cepat, murah,
mudah, dan tidak memerlukan teknik. Sedangkan kerugian bibit dari stek
adalah perakaran yang dimiliki dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat
terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh. Pada musim kemarau
panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.
#4. Okulasi
Perbanyakan tanaman secara okulasi
adalah perbanyakan dengan cara penempelan mata tunas yang diambil dengan
sedikit kulitnya dari cabang entres pohon induk ke batang bawah yang
telah disayat kulitnya.
Perlakuan perbanyakan tanaman secara okulasi yang dilakukan pada pelaksanaan praktik kerja lapangan yaitu sebagai berikut.
- Batang bawah dipilih dengan memperhatikan syarat yaitu memiliki pertumbuhan yang sehat dengan diameter minimal batang 5 mm.
- Kulit batang bagian bawah disayat secara melintang dengan lebar sekitar 8 mm sesuai dengan diameter batang bawah tersebut, kemudian kupas kearah bawah dengan panjang 2 cm, kemudian kupasan tersebut dipotong menggunakan silet atau pisau okulasi. Kupasan kulit batang tersebut disisakan seperempat bagian pada bagian bawah.
- Mata tunas diambil dari cabang entres, disayat dengan kayunya sepanjang 2 cm menggunakan silet atau pisau okulasi.
- Mata tunas yang sudah diambil disisipkan pada sayatan batang bawah, lalu diikat dengan tali plastik yang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar 1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang semula.
- Pengikatan dilakukan dari bawah ke atas agar pada saat hujan atau disiram air tidak masuk ke dalam sisipan mata tunas.
- Masukkan hasil okulasi tersebut kedalam sungkup dan penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Tujuan penyungkupan adalah untuk menjaga kelembaban agar tetap tinggi dan mengurangi penguapan di sekitar sambungan.
Keberhasilan okulasi ditunjukkan dengan
keluarnya tunas batang dan daun pada tempelan mata tunas yang dibungkus
di dalam plastik. Kegagalan okulasi ditunjukkan dengan terjadinya
pembusukkan mata tunas yang ditempel pada batang.
Hal yang tidak boleh dilakukan untuk
menghindari kegagalan pada teknik okulasi yaitu kambium pada bagian mata
tunas tidak boleh terpegang langsung oleh tangan atau benda apapun
karena kambium dapat terbawa dan akibatnya mata tunas yang menempel pada
batang tanaman tidak dapat tertempel dengan sempurna dan tidak
berfungsi sebagai penyambung antara mata tunas dan batang tanaman.
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi
paling banyak dilakukan dalam perkebunan karena perbanyakan dengan cara
ini sering dilakukan pada perbanyakan dalam skala besar. Perbanyakan
dengan cara okulasi memiliki kelebihan dan kekurangan.
Beberapa kelebihan dari perbanyakan
tanaman dengan cara okulasi yaitu diperoleh tanaman dengan produktivitas
tinggi, pertumbuhan tanaman yang seragam, dan penyiapan benih yang
relatif singkat. Kemudian kekurangan dari perbanyakan tanaman dengan
cara okulasi yaitu dalam perlakuannya memerlukan tanaga ahli yang
benar-benar mengetahui teknik okulasi, karena jika salah sedikit
perlakuannya maka perbanyakan tidak berhasil.
#5. Sambung Susuan
Sambung susuan merupakan salah satu
teknik perbanyakan vegetatif dengan cara penyambungan batang bawah
dengan batang atas yang masing-masing tanaman masih berhubungan dengan
perakarannya. Bibit tanaman yang dipakai sebagai batang bawah yang
ditempelkan pada cabang tanaman induk kemudian setelah melekat cukup
kuat lalu ikatannya dilepas yaitu dengan jalan mengerat cabang pohon
induk dibawah ikatan sedikit demi sedikit sampai beberapa hari kemudian
dipotong setelah kelihatan tidak layu karena sambungan sudah benar-benar
melekat.
Langkah-langkah perbanyakan tanaman dengan cara sambung susuan yang dilakukan selama praktik kerja lapangan yaitu sebagai berikut.
- Batang atas dan batang bawah dipilih tanaman yang sehat, dengan umur 8 bulan, tinggi rata-rata 15- 30 cm, pucuk tanaman yang sedang keluar daun mudanya agar pada saat disayat dan dibelah lebih mudah.
- Batang bawah disayat dengan ketinggian 20 cm dari permukaan tanah.
- Batang entres dan batang bawah disesuaikan, dipilih yang memiliki ukuran yang sama agar pada saat penyambungan tidak dapat tersambung dengan sempurna.
- Batang entres diiris miring sampai dengan bagian pertengahan batang, mengenai sebagian kayunya.
- Tempelkan sayatan batang bawah measuk ke celah sayatan batang atas dan tautkan. Ikat dengan tali rafia secara kuat agar tidak bergeser
Keberhasilan ditandai dengan menyatunya sambungan antara batang bawah dan batang dari pohon induk.
Keberhasilan hidup bibit kelengkeng cara
susuan lebih tinggi dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif
lainnya. Hal ini karena batang bawah dan batang atas masih hidup
menyatu dengan pohon induknya, sehingga mendorong pembentukan bibit
lebih cepat.
Teknik susuan lebih efektif karena umur
batang bawah tidak terlalu lama (minimal 6 bulan), pada stadia apapun
entres bisa disusukan dan tingkat keberhasilan benih jadi bisa mencapai
100%. Perbanyakan bibit melalui sambung susuan memiliki kelemahan,
karena jumlah bibit yang dihasilkan dari satu cabang batang atas
terbatas. Dengan ukuran batang atas sama pada sambung pucuk dapa
tmenghasilkan 3 – 4 bibit, sedangkan pada sambung susuan hanya
menghasilkan satu bibit.
Demikian artikel berjudul Perbanyakan Kelengkeng Dengan Cangkok, Stek, Okulasi dan Sambung.